Nilai Estetika dan Seni
Nama :
Fitri Novianti
Nim :
1142100028
Jurusan :
PGRA A
Mata kuliah :
Pengembangan Estetika
Dosen pengampu : Dra.
Yuyun Yulianingsih, M.Pd.
Nilai Estetika dan Seni
A.
Nilai estetika
Estetika adalah salah satu cabang filsafat.
Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia
bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih
lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai
sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa.
Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.Estetika
berasal dari bahasa Yunani, αισθητική, dibaca aisthetike. Kali pertama
digunakan oleh filsuf Alexander Baumgarten pada 1735 untuk
pengertian ilmu tentang hal yang bisa dirasakan lewat perasaan.
Pada masa kini estetika
bisa berarti tiga hal, yaitu:
- Studi mengenai fenomena estetis
- Studi mengenai fenomena persepsi
- Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman estetis
Keindahan seharusnya sudah
dinilai begitu karya seni pertama kali dibuat. Namun rumusan keindahan pertama
kali yang terdokumentasi adalah oleh filsuf plato yang menentukan keindahan
dari proporsi, keharmonisan, dan kesatuan. Sementara aristoteles menilai
keindahan datang dari aturan-aturan, kesimetrisan, dan keberadaan.
keindahan seharusnya
memenuhi banyak aspek. aspek jasmani dan aspak rohani.
Nilai Estetik timbul dari seberapa indah suatu objek yang di lihat oleh
kita,Estetik berasal dari kata Estetika yang berarti salah satu cabang dari
filsafat.dan Estetika adalah ilmu yang mempelajari tentang keindahan dari suatu
objek yang indah.jadi Nilai Estetik sendiri mempunyai arti nilai dari suatu
keindahan yang kita rasakan setelah kita rasakan maka kita pun akan menilai
seberapa indah objek tersebut.
Nilai Estetika biasa nya ada pada bidang/dunia seni,karna
seni merupakan salah satu dunia yang selalu menghadirkan keindahan dalam setiap
kali kita merasakan nya,pada seni Nilai Estetik sangat di butuhkan agar para
seniman dapat menyajikan keindahan ketika mereka menampilkan dan menyajikan
kepada para penonton.dan juga bisa di gunakan untuk layak atau tidak nya suatu
seni untuk di pertontonkan ke masyarakat.
Bidang seni erat kaitan nya dengan nilai Estetik,sebagai
contoh bidang pada seni yang membutuhkan nilai Estetik yaitu bidang musik,di
bidang musik sangat di butuhkan keindahan agar keindahan dari musik yang di
mainkan dan dengar oleh para pendengar musik,ketika musik dimainkan barulah
musik itu di nilai dan memiliki nilai Estetik
Nilai Estetika Dan Filosofi Moral Dalam Membangun Rumah
Membangun sebuah rumah memerlukan
perencanaan yang matang dan baik. Olehkare na itu seseorang tidak dituntut
untuk dapat membangun rumah saja, namun juga dituntut untuk dapat mengutamakan
berbagai nilai yang ada dalam proses membangun rumah. Seseorang yang membangun
rumah berarti dia mempunyai sebuah tanggung jawab untuk lingkungannya, demikian
juga dengan membawa beberapa unsur yang lainnya seperti unsur estetika dan
unsur filosofi.
Sebuah bangunan yang indah tidak hanya
mengedepankan nilau estetika saja, tapi juga memiliki nilai moral bagaimana
sebuah bangunan juga sesuai dengan kebudayaan yang bekembang di masyarakat
tersebut. Begitu pula dengan nilai estetika dari sebuah rumah, sebuah rumah
yang baik tidak mengesampingkan estetika, estetika berarti keindahan. Keindahan
dalam membangun rumah juga penting dan layak untuk diwujudkan secara
nyata. Unsur filosofi biasanya berkaitan dengan adanya intervensi budaya pada
sebuah bangunan, aplikasi seperti adanya simbol, ornamen, dan desain tertentu
pada sebuah rumah sangat erat kaitannya dengan budaya yang mewakili rumah
tersebut.
Pada sebuah bangunan seseorang dituntut untuk
mewujudkan dengan memenuhi kaidah-kaidah arsitektur. Arsitektur adalah proses
perencanaan dan pemikiran yang dikerjakan secara sadar oleh manusia untuk
mewujudkan sebuah bangunan, ataupu rumah tinggal.Arsitektur berada pada seni
dan teknologi yang daling melengkapi satu dengan yang lainnya sehingga kita
menyadari bahwa arsitektur tidak akan pernah lepas dari unsur seni yang ada.
Nilai Estetika
Dalam membincangkan apa itu estetika kita tidak
akan pernah lepas dari perbincangan tentang budaya. Ibarat sebuah nyawa,
estetika adalah nyawa dari sebuah karya, dalam hal ini adalah karya arsitektur
yang menjadi fokus perbincangan. Pada perkembangan lanjut tentang estetikan,
kita akan banya membicarakan bgaimana masyarakat menilai sebuah estetika itu
sendiri.
Nilai keindahan sebenarnya tidak memiliki
ukuran tertentu dan bebas dari segala rumusan. Namun pada sebuah bangunan wujud
estetika akan tampak pada kehormonian yang teraplikasikan dalam berbagai desain
dan gaya. Adanya beberapa aspek seperti keindahan dalam membingkai harmoni dan
proporsi, kesenangan pada adanya korelasi yang positif tentang arti efisiensi
dan kenyamanan, kesukaan atau delight yang menonjolkan pada aspek selera. Unsur
seni dan estetika pada sebuah bangunan tidak hanya akan terlihat pada ornamen
dan ragam hias yang terpasang namun juga pada desain yang ada pada bangunan
tersebut. Estetika akan semakin berkembang dan berevolusi sesuai dengan
permintaan dan tren yang ada di masyarakat. Hal inilah yang membuat banyak
desain arsitektur berkembang dan berproses sesuai dengan zamannya. Seringkali
sebuah desain rumah akan digemari pada suatu zaman namun pada suatu ketika akan
ditinggalkan.
Nilai Filosofi
Sebuah rumah adalah aplikasi dari unsur-unsur
filosofi yang dianut oleh seseorang dan diaplikasikan dalam sebuah ornamen,
ragam hias, ataupun desain. Rumah tradisional biasanya kental oleh unsur
filosofi. Rumah tradisional kaya akan unsur ornamen dan ragam hias serta desain
yang memiliki simbol-simbol tertentu. Beragam ornamen hias akan mewakili unsur
filosofi tertentu dari beragam kebudayaan. Seperti ukiran yang terpahat di
dinding, dan ornament yang terpampang pada desain rumah. Beragam ornament ini
terkadang mewakili sebuah legenda, cerita, dan hal-hal yang banyak mengandung
makna filosofi lainnya.
Demikianlah unsur-unsur yang terdapat dalam
sebuah rumah dan bangunan. Anda akan mendapati bahwa sebuah rumah yang indah
adalah rumah yang kaya akan unsur filosofi, estetika, dan nilai moral. Dari
pengertian nilai estetika, kita bisa menilai keindahan sesuatu apapun itu yang
berisfat alamiah ataupun buatan manusia sesuai dengan nilai estetika yaitu yang
dapat membhasa bagaimana sesuatu bisa terbentuk dan menjadi sebuah seni dan
bisa dinikmati sebgai hasil karya yang indah
B.
Nilai Seni
Karya seni sebagai hasil cipta manusia memiliki nilai
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Jika seni tidak bernilai maka seni
tidak akan diciptakan orang dan tidak mungkin berkembang hingga dewasa ini.
Seni tidak hanya menyajikan bentuk-bentuk yang dapat diserap indera manusia
semata, tetapi juga mengandung tujuan abstrak yang bersifat rohaniah, yaitu
suatu makna yang dapat memberi arti bagi manusia.
Karya Seni yang mengandung makna inilah yang disebut seni bernilai.
Nilai-nilai tersebut :
1.
Nilai
Kehidupan
Nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan
manusia yang bersifat mendasar sesuai harkat dan cita-cita manusia ditampilkan
dalam media seni. Misalnya ide kebahagiaan, ide kebaikan, ide keadilan, ide
kebenaran dan lain-lain.
2.
Nilai
Pengetahuan
Karya seni dapat memberikan suatu pemahaman
terhadap alam sekitarnya dan berbagai aspek kehidupan yang melingkupinya.
Misalnya karakteristik tata budaya atau adat kebiasaan suatu masyarakat. Hal
ini bersifat informative yang akan menimbulkan pengetahuan terhadap tata
kehidupan yang ada.
3.
Nilai
Keindahan
Dalam hal ini pengertiannya menyangkut perasaan
manusia. Dalam realitasnya memang tidak semua seni itu indah, seni tidak hanya
mencoba untuk menyatakan keindahan. Keindahan hanya merupakan salah satu
diantara hal-hal yang dicoba untuk dinyatakan oleh seni.
4.
Nilai
Inderawi dan Nilai Bentuk
Nilai Inderawi menyebabkan seseorang pengamat
menikmati atau memperoleh kepuasan dari ciri-ciri inderawi yang disajikan oleh
suatu karya seni. Nilai bentuk menyebabkan seseorang mengagumi bentuk besar
(struktur) dan bentuk kecil (tekstur).
5.
Nilai Kepribadian
Perlunya watak atau karakteristik tertentu yang
dapat membedakan yang satu dengan yang lain. Artinya sebuah karya seni
seharusnya memiliki gaya (style) tersendiri yang didukung oleh
unsur-unsur atau ciri-ciri tertentu yang tersusun secara keseluruhan dan
bersifat tetap, misalnya dalam hal seni bangunan (arsitektur). Gaya arsitektur
rumah adat Minangkabau akan berbeda dengan gaya arsitektur rumah adat Toraja.
6.
Nilai keindahan Inderawi dan nilai
bentuk
Nilai keindahan inderawi
menyebabkan seorang pengamat menikmati atau memperoleh kepuasan dari ciri-ciri
inderawi yang disajikan oleh suatu karya seni. Nilai keindahan bentuk
menyebabkan seseorang mengagumi bentuk besar (struktur) dan bentuk kecil
(texture).
Abdul Kadir, 1975, Pengantar
Estetika (terjemahan dari Enciklopedia of the World Art) ASRI, Yogyakarta
Budhy Raharja,J, 1986, Seni Rupa,
C.V. Irama Bandung
Komentar
Posting Komentar