SEJARAH PERKEMBANGAN ESTETIKA
SEJARAH PERKEMBANGAN ESTETIKA
Sejarah
perkembangan estetika didasarkan pada sejarah perkembangan estetika di Barat
yang dimulai dari filsafat Yunani Kuno. Hal ini dikarenakan estetika telah
dibahas secara terperinci berabad-abad lamanya dan dikembangkan dalam
lingkungan Filsafat Barat. Hal ini bukan berarti di
Timur tidak ada pemikiran estetika.
Secara garis besarnya, tingkatan/tahapan periodisasi estetika disusun dalam
delapan periode, yaitu:
1.
Periode Klasik
(dogmatik)
2. Periode Skolastik
3. Periode Renaisance
4. Periode Aufklarung
5. Periode Idealis
6. Periode Romantik
7. Periode Positifistik
8. Periode Kontemporer
A.
Periode Klasik (Dogmatik)
Dalam periode
ini para folosof yang membahas estetika diantaranya adalah Socrates, Plato dan
Aristoteles. Dari ketiga filosof ini dapat dikatakan bahwa Socrates sebagai
perintis, Plato yang meletakkan dasar-dasar estetika dan Aristoteles yang
meneruskan ajaran-ajaran Plato.
Dalam periode ini ada beberapa ciri mengenai pandangan estetikanya, yaitu :
1.
Bersifat metafisik
Keindahan
adalah ide, identik dengan ide kebenaran dan ide kebaikan. Keindahan itu mempunyai
tingkatan kualitas, dan yang tertinggi adalah keindahan Tuhan.
2.
Bersifat objektifistik
Setiap benda
yang memiliki keindahan sesungguhnya berad dalam keindahan Tuhan. Alam menjadi
indah karena mengambil peranannya atau berpartisipasi dalam keindahan Tuhan.
3.
Bersifat fungsional
Pandangan
tentang seni dan keindahan haruslah berkaitan dengan kesusilaan (moral),
kesenangan, kebenaran dan keadilan.
B.
Periode Skolastik
Dalam sejarah
Filsafat Barat abad pertengahan adalah masa timbulnya filsafat baru. Hal ini
dikarenakan kefilsafatan itu dilakukan oleh bangsa Eropa Barat dengan para
filosofnya yang umumnya pemimpin gereja atau penganut Kristiani yang taat.
Filsafat abad pertengahan ini dikenal dengan sebutan Filsafat Skolastik.
Dalam abad pertengahan ini masalah theologia
mendapat perhatian utama dari para filosof. Masalah estetika dikemukakan oleh Thomas Aquinas:
1225-1274. Filsuf ini adalah pengagum Aristoteles. Menurut Thomas
Aquinas keindahan itu terdapat dalam 3 kondisi, yaitu :
a.
Integrity or perfection (keutuhan atau kesempurnaan)
b. Proportion or harmony (perimbangan
atau keserasian)
c.
Brightness or clarity (kecermelangan atau kejelasan)
Munurut Thomas Aquinas,
hal-hal yang cacat (tidak utuh, tidak sempurna) adalah jelek, sedangkan hal-hal
yang berwarna cemerlang atau terang adalah indah. Tiga unsur
keindahan itu oleh para ahli modern disebut kesatuan, perimbangan dan
kejelasan.
C.
Periode Renaissance
Kata Renaissance berarti kelahiran kembali, yaitu membagun kembali semangat
kehidupan klasik Yunani dan Romawi dalam bidang ilmu pengetahuan dan seni.
Gerakan pembaharuan ini dilakukan terutama oleh para humauis Italia yang
dimulai kurang lebih abad ke XIV. Gerakan ini hampir disegala bidang ilmu
pengetahuan, kesenian dan filsafat. Tetapi yang paling semarak
gerakan ini adalah pada bidang seni.
Pada periode ini masalah seni menjadi titik perhatian. Uraian mengenaai
estetika secara luas ditulis oleh Massilimo Visimo, sedangkan penulis-penulis
lainnya banyak mengulas teori-teori seni. Leon Batista dan Albert Durer dalam bidang seni
rupa,Giosefe Zarlino dan Wincenzo Galilei dalam bidang musik,serta Lodovia
Castelvetro dalam bidang puisi.
D.
Periode Aufklarung
Pencerahan merupakan gerakan lanjutan dari Renaissance. Dalam periode ini
masih terlihat pengaruh rationalisme Descartes dan Empirisme Bacon dalam
pembahasan Estetika.
Baumgarten (Alexander
Gotlieb Baumgarten), dia seorang filsuf Jerman yang hidup tahun 1714-1762.
dialah orang pertama yang memperkenalkan istilah ”estetika” sebagai ilmu
tentang seni dan keindahan.
Baumgarten membedakan pengetahuan itu menjadi 2
macam:
1)
Pengetahuan intelektual (intellectual
knowledge)
2)
Pengetahuan indrawi (sension knowledge)
(The
liang Gie, 1980)
Pengetahuan
intelektual itu disebut juga pengetahuan tegas, sedangkan pengetahuan indrawi
dianggap sebagai pengetahuan kabur. Estetika adalah ilmu tentang pengetahuan
indrawi yang tujuannya adalah keindahan. Tujuan daripada keindahan adalah untuk
menyenangkan dan menimbulkan keinginan. Manifestasi keindahan tertinggi
tercermin pada alam, maka tujuan utama dari seni adalah mencontoh alam.
E. Periode Idealis
Sejalan dengan perkembangan filsafat, idealisme mempengaruhi pendangan
estetika di Jerman. Immanuel Kant merupakan filsuf pertama yang mengemukakan
teori estetika dari pandangan objektif. Maka penyelidikan estetika berubah,
dari penelaahan ontologis beralih ke bidang ilmu jiwa, yang sebelumnya telah
dirintis oleh rationalime dan empirisme.
Filsuf-filsuf yang termasuk dalam peroide ini diantraanya adalah: Immanuel
kant, Schiler, Scheling dan Hegel.
F. Periode Romantik
Aliran romantik merupakan
reaksi terhadap rasionalisme yang mendewakan rasio. Kini perasaan menjadi dominan.
Kalai sebelumnya sang seniman tunduk pada kaidah-kaidah yang ketat, kini sang
seniman berdaulat dengan merdeka, asal meluapkan secara spontan dan otomatis
emosi-emosinya.
Aliran inidirintis oleh
J.J Rousseau yang hidup pada pertengahan abad ke-XVIII. Rousseau bertitik tolak
pada suatu pandangan dasar, yaitu bahwa alam murni itu baik dan ndah
sehingga segala sesuatu yang dekat pada alam murni juga baik dan indah (Dick
Hartoko, 1984)
Pada tingkat awal, gerakan
romantik berada pada pemikiran Schellingdan bentuk-bentuk baru kesusastraan
baru di Jerman dan Inggris pada tahun 1890-1891. Ada 4 hal yang menjadi pusat perhatian dari penulis-penulis estetika pada
periode ini adalah: ekspresi, imajinasi, organisasi dan simbolisasi.
Salah seorang filsuf besar
pada periode ini adalah Arthur Schopenhauer dan Nietzche.
G.
Periode Positifistik.
Dalam periode ini estetika dipelajari secara
empiris dan ilmiah yang berdasarkan pengalaman-pengalaman riil yang nyata dalam
kehudupan sehari-hari. Estetika dibahas dalam hubungannya dengan ilmu
lain,misalnya psikilogi dan matematika.Para filsuf yang membahas estetika
diantaranya Fehner,George Birkhof, A.Moles dan Edward
Bullough .
H.
Periode Kontemporer.
Dalam periode ini, muncul sejumlah pandangan estetika dalam waktu yang
relatif bersamaandan sampai kini masih banyak pengikutnya.Pandangan estetika
yang banyak ini (multi isme), tumbuh pada awal abad ke 19 dan menjadi lebih
semarak lagi pada abad ke 20. berikut ini tujuh pandangan yang menonjol dalam
periode ini.
1. Seni untuk seni (lárt pour l'art)
Semboyan L'art pour L'art yang termashur ini pertama kali
dipergunakan oleh seorang filosof Victor Cousin (1792-1867). Pandangan ini
menganggap bahwa seni merupakan deklarasi artistik yang independen sebagai
suatu tanggung jawab professional. Seniman ditempatkan sebagai suatu pribadi
yang bebas dan terpisah dari kepentingan masyarakat. Tujuan seni
hanya untuk seni, tidak mengabdi kepada kepentingan politik, ekonomi, sosial
dan agama. Pandangan ini merupakan suatu reaksi terhadap kondisi pada waktu itu
untuk mengembalikan kemurnian status seni.
2. Realisme
Realisme menganggap bahwa karya seni harus menampilkan kenyataan
yang sesungguhnya, seperti sebuah gambar reproduksi (seperti photo). Salah seorang
tokoh dari pandangan ini ialah Nicolay C. Chernyshevski dengan karyanya The
Aestheics Relation or Art to Reality (1865).
3.
Sosialisme (Tanggungjawab
sosial)
Suatu pandangan
yang sangat bertentangan dengan pandangan seni untuk seni, bahwa seni merupakan
kekuatan sosial dan refleksi dari kenyataan sosial. Seniman adalah bagian dari
masyarakat dan mempunyai tanggungjawab sosial.
4.
Ekspresionisme
Estetikus Benedetto
Croce (1866-1952) telah meninggalkan pengaruh besar pada abad ke 20 ini.
Pandangannya ditulis dalam bukunya Aesthetics as Science of Expression
and Generale Linguistic (1902).
Menurut Groce,
Estetika ilmu tentang image atau sebagai pengetahuan intuitif dan
bersifat objektif. Bagi Crocekeindahan tergantung pada keinginan imajinasi,
yaitu kemampuan seseorang untuk memahami serta mengalami hasil kegiatan intuisi
dalam bentuknya yang murni.Croce termasuk penganut “seni untuk seni”. Seni
tidak benar kalau dicampuri oleh berbagai kepentingan,misalnya ilmu
pengetahuan,hiburan ataupun moral.
5.
Naturalisme
Pandangan
estetika naturalisme para filosof Amerika lebih menekankan pada ketenangan
hidup untuk kelangsungan budaya manusia.
Salah satu
tokohnya George Santayana. Dia berpendapat bahwa nilai keindahan terletak pada
hasrat alami untuk mengalami keselarasan sosial dan untuk merenungkan keindahan
menciptakan moralitas, seni, puisi dan agama, yang ada dalam imajinasi dan
berusaha untuk mewujudkan secara konkret dengan tindakan, kombinasi dari
esensi-esensi dan semata-mata ideal. Estetika berhubungan dengan penceraapan
nilai-nilai. Keindahan sebagai nilai intristik dan diobjektifkan, artinya
sebagai kualitas yang ada pada suatu benda.
6.
Marxisme
Marxisme telah memberikan
pengaruh kepada para estetikus terutama di negara-negara sosialis dan komunis.
Prinsip dasar estetikanya ialah seni dan semua kegitan manusia
yang tertinggi merupakan budaya "super struktur" yang
ditetapkan oleh kondisi sejarah masyarakat, terutama kondisi ekonomi.
Estetika Rusia Georgi V.
Plekaniv dalam bukunya Art and Social Live (1912), mengembangkan
estetika materialisme dialektika dan menyerang doktrin “seni untuk seni” yang
telah berkembang di Eropa.
7.
Eksistensialisme
Pandangan
mengenai kekuatan otonomi sebagai kualitas obyektif yang ada dalam dirinya
sendiri telah dicetuskan oleh para filosof Eksistensialisme.
J.P. Satre
membedakan antara obyek estetik dengan benda-benda lainnya di dunia. Perbedaannya
terletak pada "ekspresi dunia", bahwa setiap benda estetis secara
personal adalah "ada dalam dirinya sendiri" (pour soi). Dalam hal ini
Satre telah memberikan jalan untuk adanya suatu konsep tentang "kebenaran
otentik" dari eksistensi seni.
REFERENSI
___Sutrisno,
Mudji & Christ Verhaak. 1993. Estetika Filsafat Keindahan. Kanisius:
Yogyakarta.
___ Djelantik,
A.A.M. 1999. Estetika Sebuah Pengantar. Masyarakat Seni Perrtunjukan Indonesia:
Bandung.
___Teww, A. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra Pengantar Teori
Sastra. Pustaka Jaya:
Jakarta
___
http//www.ndreh.2itb.com/contact
___ estetika.htmlhttp://aldiruvianto.blogspot.co.id/2013/04/sejarah-perkembangan
___ estetika.htmlhttps://ulax.wordpress.com/2009/04/30/sejarah-estetika/
assalamu'alaiku kak, boleh minta file word ny yg belum diungah?
BalasHapus